MEMBANGUN SINERGI TIM KEPEMIMPINAN MADRASAH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Bapak Fatah Syukur
Disusun Oleh :
Dewi istiana
073311029
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
MEMBANGUN SINERGI TIM KEPEMIMPINAN MADRASAH
PENDAHULUAN
Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan amat berat seolah-olah kepemimpinan di paksa untuk menghadapi berbagai macam faktor seperti, struktur atau tatanan, koalisi, kekuasaan, dan kondisi lingkungan organisasi. Sebaliknya, kepemimpinan rasanya dapat dengan mudah menjadi satu alat penyelesaian yang luar biasa terhadap persoalan apa saja yang sedang menimpa suatu organisasi
Dengan demikian kepemimpinan memiliki arti penting dalam setiap lembaga tidak terkecuali dalam pendidikan Islam di madrasah. Madrasah yang merupakan wadah bagi umat Islam untuk mendidik putra-putrinya sangat membutuhkan kepemimpinan yang solid dalam rangka meningkatkan kualitas outputnya. Untuk tujuan ini maka madrasah harus berbenah dalam segala aspek manajerialnya dalam rangka meningkatkan mutu kualitas pendidikannya.
Salah satu aspek penting yang tak boleh terlupakan dalam kepemimpinan adalah kerjasama tim. Kerjasama tim mutlak diperlukan dalam sebuah kepemimpinan, tanmpa kerjasama tim yang baik, mustahil sebuah kepemimpinan bisa meraih keberhasilan dalam mengemban misinya. Karena pentingnya kerjasama tim dalam sebuah kepemimpinan, maka dalam Islam terdapat ungkapan bijak”
لاجماعة الا بماء موم ولا اما مة ا لا بطاعة
“ Tidak ada jama’ah kecuali dengan adanya makmum dan tidak ada imam kecuali dengan adanya ketaatan”
Makalah ini akan membahas tentang kepemimpinan dan kerjasama tim dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah.
POKOK PERMASALAHAN
Pengertian Tim
Kerja Tim Bagi Mutu Pendidikan Di Madrasah
Proses Pembentukan Kelompok Kerja
Urgensi Tim dalam Madrasah
PEMBAHASAN
Pengertian Tim
Tim adalah sekumpulan orang-orang berakal yang terdiri atas dua, lima, hingga dua puluh orang dan memenuhi syarat terpenuhinya kesepahaman sehingga membentuk sinergi antar pelbagai aktivitas yang dilakukan anggotanya. Jadi perilaku anggota tim harus mencerminkan keserasian yang menunjukkan bahwa setiap anggota bertindak dalam bingkai dan sesuai dengan sekumpulan prinsip dan tujuan bersama.
Menurut Zuhair Al Kaid, tim adalah sebuah gambaran dari pelbagai bentuk kolektivitas yang dibentuk untuk mengikuti dorongan semangat untuk memiliki keterikatan pada kelompok tertentu. Demikian pula dorongan untuk pengakuan social serta membawa misi keterikatan secara materi dan maknawi antara anggota tim dan kesatuan tujuan dan misi.1
Team work (kerja tim) merupakan kumpulan individu yang memiliki perbedaan kepribadian, ide, kekuatan, kelemahan, tingkat antusiasme, dan kebutuhan terhadap kerjanya. Atau dengan kata lain team work adalah sekelompok orang yang bekerja sama dengan program yang sama dan untuk mencapai tujuan yang sama pula.
Tem work tidaklah muncul begitu saja. Seperti yang dikatakan oleh Philip Crosby “ menjadi bagian dari sebuah tim bukanlah sebuah fungsi alami manusia, hal itu harus dipelajari “. Ada beberapa hal yang harus dimiliki dan sangat dibutuhkan yaitu keterampilan memecahkan masalah.2
Gagasan tentang sekolah atau madrasah yang berkeadilan dapat ditemukan dalam wacana kelompok kerja yang efektif (untuk selanjutnya kita sebut team yang efektif). Kontribusi utama dan fundamental 'team yang efektif' adalah komitmen agar lembaga tempatnya bernaung menjadi tempat yang kondusif dimana semua anggota dapat mencurahkan segala potensinya dengan baik.
Paradigma team work yang efektif sebaliknya mengukur keberhasilan siswa tidak dalam kondisi absolut di luar jangkauan organisasi-seperti latar belakang ekonomi atau pendidikan orang tua---tapi dalam hal nilai tambah (value added) yang bisa diberikan lembaga bagi pengembangan kemampuan tim. Filosofi bahwa keberhasilan akademis yang rendah dan perilaku ganjil siswa sebagai bagian dari sekolah secara pasti merupakan masalah individual siswa atau keluarganya tidak bisa lagi diterima. Latar belakang ekonomi anggota yang lemah atau kemampuan bawaan siswa yang minim tidak lagi relevan dijadikan alasan rendahnya prestasi siswa ( Townsend et. al., 1999). Justru di sinilah peran sesungguhnya sebuah sekolah atau madrasah yaitu membuat mereka menjadi manusia kreatif dan baik. Pernyataan ini tentunya tidak bermaksud menafikan peranan kemampuan intrinsik individu anggota serta pengaruh keluarga dalam membentuk kualitas moral atau intelektual siswa.3
Kerja Tim Bagi Mutu Pendidikan Di Madrasah
Dalam setiap institusi/ lembaga/madrasah dsb, setiap pekerjaan dibagi berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. Dalam sekolah/madrasah spesifikasi kerja disusun oleh kepala sekolah/ madrasah atau staff senior lainnya secara bersama-sama. Spesifikasi kerja tersebut hanyalah merupakan starting poin negoisasi peran, yang merupakan suatu proses berkelanjutan yang melibatkan seluruh anggota pemegang jabatan. Oleh karena pembagian kerja pada masing-masing individu ataupun kelompok sesuai dengan spesifikasi bidang yang dimilikinya, maka kerja tim merupakan hal yang sangat diharapkan dan memiliki peran yang sangat penting.
Pentingnya Kerja Tim dalam Pendidikan madrasah
Sebuah organisasi yang terlibat dalam TQM (Total Quality Management) akan memperoleh manfaat dengan memiliki tim-tim yang efektif di semua tingkatan. Dalam beberapa sektor pendidikan, tim telah dikembangkan sebagai unit dasar dari penyampaian kurikulum dan dengan demikian pendidikan memiliki sebuah awal yang baik mengingat kerja tim adalah sebuah fakta yang telah terbukti berhasil. Langkah awal tersebut memungkinkan institusi pendidikan memiliki pondasi yang kuat untuk membangun TQM
Madrasah yang salah satu institusi pendidikan Islam harus mampu mengoptimalkan kinerja tim yang dimiliki. Kerja tim yang solid akan memberikan kemudahan pada lembaga dalam mengatur roda pendidikan yang dijalankan. Kesadaran tim yang dimiliki merupakan kunci utama dalam mencapai hasil yang di cita-citakan.
Peran Tim dalam Pendidikan
Dalam penegakan TQM, tim tidak hanya berfungsi menjalankan tugas tertentu. Disamping menjalankan fungsi tim yang memang sangat penting tersebut, tim juga bisa digunakan untuk mencapai proyek yang spesifik. Proyek ad-hoc dan berjangka pendek serta tim peningkatan merupakan elemen kunci dalam meningkatkan mutu. Dengan melibatkan jumlah maksimum orang dalam proses mutu terpadu, sebuah tim memiliki sebuah nilai tambah.
Tim harus mampu menjadi motivator dalam peningkatan mutu. Dalam lembaga madrasah tim harus mampu menjadi motor penggerak dari kinerja madrasah. Madrasah yang menerapkan TQM harus memahami betul bahwa TQM adalah sebuah kumpulan tim yang saling melengkapi.
Tim Sebagai Dasar Bangunan Mutu
Tim yang harmonis dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu. Peningkatan mutu adalah sebuah kerja keras, dan mendapatkan dukungan semua pihak adalah pendekatan terbaik dalam menangani hal tersebut.
Dalam madrasah yang menerapkan TQM, madrasah harus memahami akar fungsi tim yang di bentuk. Sebagai contoh adalah tim yang dibentuk untuk penyusunan mata pelajaran. Tim ini dibentuk agar memiliki fungsi penting yang mencakup;
Bertanggung jawab pada mutu pembelajaran
Bertanggung jawab pada pemanfaatan waktu para guru, material, serta ruang yang dimanfaatkan.
Menjadi sarana untuk mengawasi, mengevaluasi, dan meningkatkan mutu.
Bertindak sebagai penyalur informasi kepada pihak manajemen tentang perubahan-perubahan yang diperlukan dalam proses peningkatan mutu.
Tahap-tahap Formasi Tim
Kerja tim harus didasarkan rasa saling percaya dan hubungan yang solid. Ketika tim memiliki identitas dan tujuan, maka ia dapat secara efektif menjalankan fungsinya. Keefektifan kerja tim akan mendorong dan membawa sebuah institusi menuju tujuan yang di cita-citakan.
Pada kenyataan setiap tim membutuhkan waktu dan tahap dalam perkembangannya. Menurut B.W Tukcman sebagaimana di kutip oleh Edward Salis, setidaknya ada empat tahap tantangan, penataan norma, dan kerja keras.
Tim yang Efektif
Ukuran efektifitas tim sangat menentukan operasinya di lapangan. Agar tim bisa berjalan secara efektif, ada beberapa hal yang perlu di ingat antara lain;
Tim membutuhkan tujuan yang jelas;
Sebuah tim membutuhkan sumberdaya-sumberdaya dasar untuk beroperasi.
Sebuah tim perlu mengetahui tanggung jawab dan batas-batas otoritasnya.
Sebuah tim memerlukan rencana kerja.
Sebuah tim memerlukan seperangkat alat untuk bekerja.
Tim perlu menggunakan alat-alat yang tepat untuk mengatasi masalah dan menemukan solusi.
Tim perlu mengembangkan sikap tim yang baik dan bermanfaat.4
Proses Pembentukan Kelompok Kerja
Salah satu factor motivasional yang amat penting dalam kehidupan organisasional ialah tumbuhnya, berkembangnya dan terpeliharanya semangat kerjasama yang harmonis dan mantap. Atas pertimbangan yang demikian, maka salah satu sarana intelektual dan psikologis yang amat penting adalah pemupukan semangat kerjasama yang erat, baik pada tingkat antar individual maupun pada tingkat antar satuan kerja di dalam organisasi.5
Motivasi adalah keadaan atau kondisi internal individu (kadang diartikan sebagai kebutuhan, hasrat, atau keinginan) yang mendorong atau membentuk tingkah laku dalam bekerja
Salah satu tantangan berat yang sering dihadapi pimpinan adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para anggotanya agar senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan organisasi. Salah satu usaha ke arah itu ialah menimbulkan motivasi pada mereka.
Dalam ajaran Islam memotivasi orang agar mau melakukan sesuatu yang positif untuk pribadi dan sosial menjadi metoda yang ampuh, motivasi itu bisa berupa rasa takut kalau tidak mengerjakan, seperti tidak sholat akan mendapatkan siksa neraka, atau melakukan sholat karena ingin mendapatkan nikmat masuk sorga, kedua motivasi ini tidak begitu baik karena tidak dilandasi kesadaran jiwa yang baik. Motivasi yang paling baik adalah melakukan sesuatu karena menyenangi dan mencintainya diawali dari proses pemahaman atas sesuatu yang dikerjakan.
Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam sebuah organisasi. Tim merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama (Fandi Tjiptono, 2000).
Ada beberapa faktor yang mendasari dibentuknya team work:
Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
Konsep sinergi, yaitu bahwa hasil tim jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya (anggota individual).
Anggota tim dapat saling mengenal dan salin percaya, sehingga mereka dapat saling membantu,
Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.
Untuk dapat disebut sebagai tim, maka sekumpulan orang tertentu harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
Ada kesepakatan terhadap misi tim, anggota tim harus memahami dan menyepakati misi tim agar bisa bekerja dengan efektif.
Semua anggota mentaati peraturan tim, suatu tim harus mempunyai peraturan atau tata tertib, sehingga dapat membentuk kerangka usaha pencapaian misi.
Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil, tim dapat berjalan dengan baik apabila tanggung jawab dan wewenang didistribusikan dengan baik dan setiap anggota diperlakukan secara adil,
Orang beradaptasi terhadap perubahan, perubahan bukan saja tidak dapat dihindari tetapi juga diperlukan sekali, hanya saja keumuman orang sering menolak perubahan. Oleh karenanya setiap anggota tim harus dapat saling membantu dalam beradaptasi terhadap perubahan secara positif.6
Dalam usaha membina kerjasama yang intim itu ada empat factor yang perlu mendapat perhatian.
Pertama: Pemimpin organisasi harus mampu meletakkan dasar motivasional yang kuat untuk timbulnya interaksi antar individu yang bergairah.
Kedua: Mutlak diperlukan adanya organisasi yang didalamnya secara membaku terdapat perumusan misi, tugas pokok, fungsi, kegiatan, status dan peranan yang jelas.
Ketiga: Dapat dikatakan bahwa setiap organisasi mempunyai identitas sendiri yang sifatnya khas.
Keempat: Pimpinan organisasi perlu mengembangkan suasana persaingan yang sehat antar kelompok.7
Urgensi Tim dalam Madrasah
Team work ibarat sebuah bangunan yang keberadaanya dibentuk dari beberapa komponen, sama halnya dengan keberadaan team kerja dalam sebuah organisasi minimal terdiri dari ketua team, mungkin dibutuhkan wakil ketua, sekretaris team, bendahara dan anggota, yang kesemuanya berupaya secara maksimal menyamakan visi, misi dan melaksanakannya bersama-sama sesuai tugas dan fungsinya untuk tujuan yang ingin dicapai organisasi yang telah diprogramkan ditunjang dengan biaya dan sarana lainnya. Di sekolah atau madrasah kepala sebagai pimpinan memegang peranan kunci dalam keberhasilan program sekolah, begitu juga para guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum sangat penting posisinya, semangat, kreativitas serta kemampuan da loyalitas guru adalah kunci keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah. Tenaga administrasi dan pembantu dan pembantu sekolah juga memegang peranan yang cukup penting, kinerja mereka sangat mendukung tercapainya program sekolah. Sarana dan prasarana, biaya adalah penunjang keberhasilan sekolah. Pendek kata dalam team work sumua komponen harus bersatu, karena semuanya merupakan satu bangunan yang bila satu tidak ada atau hilang bisda mengakibatkan robohnya bangunan tersebut cepat atau lambat tergantung pada posisi peran dan fungsinya.
ANALISIS
Tim merupakan sekelompok orang yang mempunyai visi dan misi yang sama dan terdiri dari ketua tim dan anggota tim. Team work seperti sebuah bangunan yang keberadaanya dibentuk dari beberapa komponen, sama halnya dengan keberadaan team kerja dalam sebuah organisasi minimal terdiri dari ketua team, mungkin dibutuhkan wakil ketua, sekretaris team, bendahara dan anggota, yang kesemuanya berupaya secara maksimal menyamakan visi, misi dan melaksanakannya bersama-sama sesuai tugas dan fungsinya untuk tujuan yang ingin dicapai organisasi yang telah diprogramkan ditunjang dengan biaya dan sarana lainnya. Di sekolah atau madrasah kepala sebagai pimpinan memegang peranan kunci dalam keberhasllan program sekolah, begitu juga para guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum sangat penting posisinya, semangat, kreativitas serta kemampuan da loyalitas guru adalah kunci keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah.
Gagasan tentang sekolah atau madrasah yang berkeadilan dapat ditemukan dalam wacana kelompok kerja yang efektif (untuk selanjutnya kita sebut team yang efektif). Kontribusi utama dan fundamental 'team yang efektif' adalah komitmen agar lembaga tempatnya bernaung menjadi tempat yang kondusif dimana semua anggota dapat mencurahkan segala potensinya dengan baik.
KESIMPULAN
Ada beberapa faktor yang mendasari dibentuknya team work:
Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
Konsep sinergi, yaitu bahwa hasil tim jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya (anggota individual).
Anggota tim dapat saling mengenal dan salin percaya, sehingga mereka dapat saling membantu,
Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.
Dalam setiap institusi/ lembaga/madrasah dsb, setiap pekerjaan dibagi berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. Dalam sekolah/madrasah spesifikasi kerja disusun oleh kepala sekolah/ madrasah atau staff senior lainnya secara bersama-sama. Spesifikasi kerja tersebut hanyalah merupakan starting poin negoisasi peran, yang merupakan suatu proses berkelanjutan yang melibatkan seluruh anggota pemegang jabatan. Oleh karena pembagian kerja pada masing-masing individu ataupun kelompok sesuai dengan spesifikasi bidang yang dimilikiya, maka kerja tim merupakan hal yang sangat diharapkan dan memiliki peran yang sangat penting.
PENUTUP
Alhamdulillah makalah ini dapat saya selesaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua yang membaca makalah ini.
Saya sadar, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekeliruan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya harapkan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terimakasih. . . . . .
DAFTAR PUSTAKA
Jawwad ,M. Ahmad Abdul , Manajemen Team Work, PT Syaamil Cipta Media, Bandung,2006, hlm 2
Sallis, Edward , Total Quality Management In Education Manajemen Mutu Pendidikan, (Terjemahan), IRCiSoD, Jogjakarta, 2008, hlm 183
.Siagan, Sondang , Organisasi,Kepemimpinan & Perilaku Administrasi, PT Temprint, Jakarta, 1991, hlm 72
http://khriscinus.blogspot.com/2009/02/membangun-team-work.html
http://fatoni4ever.wordpress.com/2009/01/20/20
1 M. Ahmad Abdul Jawwad, Manajemen Team Work, PT Syaamil Cipta Media, Bandung,2006, hlm 2
2 Edward Sallis, Total Quality Management In Education Manajemen Mutu Pendidikan, (Terjemahan), IRCiSoD, Jogjakarta, 2008, hlm 183
3 http://khriscinus.blogspot.com/2009/02/membangun-team-work.html 2010-03-22/ 09.00 am
4 4http://fatoni4ever.wordpress.com/2009/01/20/20/ 2010-03-22/ 09.11 am
5 Sondang P.Siagan, Organisasi,Kepemimpinan & Perilaku Administrasi, PT Temprint, Jakarta, 1991, hlm 72
6 http://khriscinus.blogspot.com/2009/02/membangun-team-work.html
7 Sondang P.Siagan, op.cit, hlm 75-77
Tidak ada komentar:
Posting Komentar